Sunday, October 30, 2016

Perencanaan Pembangunanan Desa yang Tertinggal

Gambar 1. Pedesaan di Indonesia

           Indonesia terus berkembang hingga sekarang dan tidak akan henti bisa juga dibilang bahwa Indonesia adalah negara dunia ketiga. Yang berarti masih dalam proses untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Sebagai sebuah negara yang berkembang, Indonesia sedang semangat dalam bidang pembangunan. Hal tersebut dibilang sangat penting dan berpengaruh pada masa depan dan kelangsungan hidup Indonesia.

Dalam mengembangkan sebuah negara, semua yang didalamnya harus berkolerasi. Baik di pusat maupun didaerah yang lainnya. Seperti pembangunan pedasaan, hal tersebut sangat penting untuk kemajuan bangsa ini. Pembangunan desa pada saat ini sudah banyak dilakukan, tapi rasanya belum cukup untuk menggerakkan masyarakat desa untuk membangunkan Indonesia. Karena untuk memajukan sebuah negara, semua masyarakatnya harus turut ikut berpartisipasi. 

Menurut Agus Salim, pembangunan merupakan suatu proses perencanaan sosial yang dilakukan oleh pemerintah yang bertujuan untuk memunculkan perubahan sosial pada masyarakat sehingga dapat mendatangkan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. 

Dalam gagasan artikel ini, desa yang saya pilih ialah berdasarkan Desa Nanggela, Cirebon, Jawa Barat. Di desa ini rumah penduduk belum terlalu padat dan kehidupan masih sederhana. Kebanyakan masyarakat berkegiatan di rumah atau sawah, dan sebagian bekerja di luar desa. Belum terdapat tempat-tempat hiburan bagi warga sekitar, hanya ada balai desa dan terkadang pasar malam yang datang simpang siur. Desa ini terletak di perbatasan Cirebon dengan Kuningan, sehingga masih cukup jauh dari pusat perkotaannya, yaitu Cirebon. Untuk mencapai desa ini pun harus melewati sebuah jalan kecil yang hampir tidak muat 2 mobil dan masih harus menempuh kurang lebih 7 kilometer dari jalan utama, dan jalannya pun berliku-liku serta tidak stabil. 


Gambar 2. Kantor Pemerintahan Desa Nanggela

Tingkat pendidikan warga pun masih terbilang minim karena sekolah-sekolah yang ada masih terbatas. Terdapat sekolah dasar dan menengah pertama yang ada di sekitar Desa Nanggela. Walaupun ada minoritas yang sekolah di Cirebon atau sekitarnya. Tetapi jarang karena biaya yang dibutuhkan besar dan penghasilan di desa tidaklah banyak. 

Ada program pemerintah yang dapat membantu pengembangan sebuah desa, yaitu Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP). Program tersebut bertujuan untuk mengembangkan infrastruktur sebuah desa dengan basis partisipasi masyarakat. PPIP dilatarbelakangi semangat untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan di kawasan perdesaan. 

Jenis-jenis infrastruktur berdasarkan jenisnya dapat dibagi menjadi 13 menurut Grigg, yaitu:
1) Sistem penyediaan air : waduk, penampungan air, transmisi dan distribusi, dan fasilitas pengolahan air (treatment plant), 
2) Sistem pengelolaan air limbah : pengumpul, pengolahan, pembuangan, dan daur ulang, 
3) Fasilitas pengelolaan limbah (padat), 
4) Fasilitas pengendalian banjir, drainase, dan irigasi, 
5) Fasilitas lintas air dan navigasi, 
6) Fasilitas transportasi : jalan, rel, bandar udara, serta utilitas pelengkap lainnya, 
7) Sistem transit publik, 
8) Sistem kelistrikan : produksi dan distribusi, 
9) Fasilitas gas alam, 
10) Gedung publik : sekolah, rumah sakit, gedung pemerintahan, dll, 
11) Fasilitas perumahan publik, 
12) Taman kota: taman terbuka, plaza, dll, serta 13) Fasilitas komunikasi. 

Tentu dengan adanya program ini, ada banyak aspek lain yang harus dipertimbangkan. Contohnya, pendapatan dari masyarakat Desa Nanggela dan potensi untuk membuat sesuatu seperti peluang dan kreatifitas. Dalam beberapa waktu, perluasan kawasan perkotaan dan pembukaan akses kawasan perdesaan dapat mengubah struktur ekonomi kawasan perdesaan sehingga tidak lagi berpusat pada sektor pertanian. Serta dalam kegiatan pembangunan infrastruktur dengan pemerintah secara langsung akan mendatangkan interaksi atau peluang dengan sektor swasta, dari situ Desa Nanggela mendapatkan peluang untuk berbisnis sehingga pendapat per kapita Desa Nanggela dapat naik.

Gambar 3. Jalan Penghubung di Pedesaan

Yang harus dilakukan adalah penataan ulang yang fokus pada penyediaan infrastruktur desa sebagai lumbung/ sumber penghidupan daerah.
Di Desa Nanggela, sebagian besar ruas jalan merupakan jalan aspal, tanah  dan sebagian masih jalan bebatuan yang bercampur tanah dengan kondisi kurang baik. Sedangkan untuk irigasi, sudah terbilang bagus karena sudah memakai pipa yang layak walau sebagian juga masih menggunakan irigasi alami yaitu dibentuk jalurnya dengan tanah. Sumber air hanya pada beberapa rumah yang terbilang pendapatan sedang yang sudah memiliki pompa air, tetapi yang kurang mampu masih memiliki sumur untuk sumber air yang digunakan rumahnya.

Ada serangkaian tujuan yang ingin saya kedepankan dalam membangun Desa Nanggela, yaitu:
           Tersedianya infrastruktur perdesaan yang sesuai kebutuhan dan kemampuan masyarakat, berkualitas, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan.
            Meningkatnya kemampuan masyarakat perdesaan dalam penyelenggaraan infrastruktur perdesaan.
           Terlaksananya penyelenggaraan pembangunan infrastruktur perdesaan yang partisipatif , transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.
           Pembangunan infrstruktur transportasi perdesaan untuk mendukung peningkatan aksesibilitas masyaraat desa: yaitu jalan, jembatan perdesaan.
           Pembangunan infrastruktur yang mendukung produksi pertanian, yaitu: irigasi perdesaan.

Gambar 3. Angkutan Umum yang Dapat Menghubungkan Antar Desa

Pembangunan Transportasi Perdesaan
Hubungan antara ekonomi perdesaan dan ekonomi kota harus didukung oleh sistem distribusi yang baik menjami keberhasilan ekonomi. Dengan adanya transportasi di perdesaan, tingkat mobilitas pelayanan dan barang akan meningkat sehingga kebutuhan di desa pun terpenuhi.

Inisiatif Untuk Transportasi Perdesaan
1.         Pembangunan transportasi pedesaan harus terus dikedepakan agar meningkatkan       kemampuan daerah untuk meningkatkan kehidupan yang berkesinambungan.
2.         Sektor swasta dan lembaga pendidikan harus terus berperan aktif dalam                   pengembangan program.
3.         Para stakeholders harus mempunyai rencana program yang mutlak untuk mengedepankan desa, dan juga dapat memakai sumber daya alam sekitarnya dengan baik dan terencana.
4.         Inisiatif yag berhasil dalam bidang pengembangan transportasi harus disebar luaskan.
5.         Semua stakeholders harus membuat ketetapan untuk alokasi keuangan bagi pengembangan program.
6.         Pengembangan transportasi perdesaan harus menyertakan pemeliharaannya.

Struktur Sistem Pertanian (Agragria)

  Gambar 4. Irigasi di Pedesaan
         
         Terjadi suatu masalah jika mengikuti teoritis barat yang menyatakan bahwa memajukan perekonomian negara berkembang dengan cara mengubah perekonomian agraris menjadi perekonomian industri. Dengan hal itu terjadi kelebihan migrasi dari desa ke kota. Padahal dengan begitu lapangan kerja di kota menjadi semakin sedikit dan lahan garapan pertanian di desa terbengkalai sehingga produktivitas sektor pertanian menurun.
         Dalam hal ini seharusnya pemerintah mengadakan anggaran untuk pembangunan infrastruktur daerah pedesaan sehingga arus transportasi dang pengangkutan dari desa ke kota mudah. Selain itu juga ada pendirian Koperasi Unit Des (KUD) karena disana para petani dapat menjual hasil pertanian dan dapat membeli pupuk dengan harga relatif murah. Lalu pendirian koperasi simpan pinjam, dengan koperasi ini warga desa akan sangat terbantu.

Gambar 5. Puskesmas dan UGD di Pedesaan

Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
Dengan rangkaian kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong-royong dalam menolong mereka sendiri untuk mengenal dan memecahkan masalah dalam bidang kesehatan maupun yang lainnya. Pembangunan gedung puskesmas pada desa akan sangat membantu karena jarak mereka yang jauh dari pusat perkotaan dan uang yang terbatas, puskesmas akan sangat membantu masyarakat desa. Dengan pembangunan ini juga dapat menimbulkan kesadaran akan bahayanya tidak mempunyai pengetahuan akan kesehatan. Agar PMKD berhasil, perlu dimanfaatkan operasional terpadu yang meliputi pendekatan secara sistematis, pendekatan lintas sektoral dan antar program, pendekatan disipliner, dan pendekatan edukatif kepada anak-anak sekolah.

Demikian rencana pembangunan dalam rangka infrastruktur yang saya ingin terapkan di Desa Nanggela, Cirebon, Jawa Barat. Semoga dapat bermanfaat dan mengedepankan masyarakat desa yang berhak mendapat fasilitas dan pengetahuan yang baik layaknya masyarakat kota.

Daftar Pustaka


No comments: