Tuesday, June 20, 2017

Gaya Kepimimpinan (Telling, Selling, Participating, Delegating)


Kepemimpinan adalah sifat, kapasitas dan kemampuan seseorang dalam memimpin. Arti dari kepemimpinan sangatlah luas dan bervariasi berdasarkan masing-masing ilmuwan. Salah satunya oleh Paul Harsey, profesor dan penulis buku Situational Leader, dan Ken Blanchard, penulis buku The One Minute Manager. Mereka mengembangkan Teori Kepemimpinan Situasional di edisi pertama buku Management of Organizational Behaviour. Hersey dan Blanchard menyatakan bahwa seseorang pemimpin harus menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan tahap pengembangan para bawahannya. Menurut mereka ada empat gaya kepemimpinan (S1 sampai S4) yang disesuaikan dengan tahap pengembangan karyawan (D1 sampai D4). Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang pemimpin akan menentukan keberhasilan tugas yang dilakukan oleh bawahannya.

Situasi Kepemimpinan S1 (Telling/Directing) - situasi terjadi saat bawahan tidak mampu menjalankan tugas atau takut untuk mencoba suatu hal baru, sehingga pemimpin harus mengarahkan secara besar dan memerintahkan apa yang harus dilakukan bawahan. Biasanya hal ini terjadi pada karyawan baru yang belum mengetahui seperti apa sebuah pekerjaan dilakukan. Pada situasi seperti ini, bawahan hanya mengerjakan apa yang diperintahkan oleh atasan.

Situasi Kepemimpinan S2 (Selling/Coaching) - situasi terjadi saat bawahan memiliki kompetensi kurang namun memiliki keinginan untuk bekerja yang kuat dan mau mencoba hal-hal baru. Pada situasi ini, pemimpin berperan memberikan saran mengenai pelaksanaan pekerjaan daripada memerintah secara detail. Sehingga pemimpin harus mencoba memberikan berbagai ide mengenai cara melaksanakan pekerjaan yang lebih efektif dan efisien agar motivasi yang sudah dimiliki bawahan dapat ditingkatkan lagi sehingga hasil pekerjaannya memuaskan.

Situasi Kepemimpinan S3 (Participating/Supporting) - dalam situasi ini, bawahan memiliki kompetensi yang tinggi tetapi mereka tidak mau atau memiliki perasaan tidak aman untuk melakukan pekerjaan tersebut. Sehingga pemimpin harus menunjukkan apa yang harus dikerjakan oleh bawahan dan meminta mereka untuk bekerja sama melaksanakan pekerjaan yang telah menjadi kewajiban mereka karena mereka mempunyai kemampuan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Disini pemimpin harus memberikan motivasi dan mendorong karyawan dengan cara meningkatkan percaya diri bawahan bahwa mereka mampu melaksanakan tugasnya.

Situasi Kepemimpinan S4 (Delegating/Observing) - pada situasi ini bawahan memiliki kompetensi dan komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan tugas sehingga pemimpin dapat melimpahkan wewenang pekerjaan kepada para bawahan. Para pemimpin disini memiliki fokus terhadap pekerjaan dan hubungan kerja yang rendah dengan bawahannya. Para bawahan dalam situasi ini memerlukan dukungan yang kecil dari para pemimpin karena mereka dapat mengerjakan pekerjaannya dengan mandiri.

Credit : http://quickstart-indonesia.com/gaya-kepemimpinan-situasional/
"Gaya Kepemimpinan Situasional" 2014.

Nama           : Sri Hartati
NPM            : 17316140
Kelas            : 1TA04
Mata Kuliah  : Etika Profesi dan Komunikasi


Dosen           : Yuning Ika Rohmawati, SIKOM

No comments: