Tuesday, November 6, 2018

Aplikasi Material Ramah Lingkungan Guna Hemat Energi

Hai, semua! Berikut adalah tugas saya untuk mata kuliah Penulisan dan Presentasi tentang Aplikasi Material Ramah Lingkungan Guna Hemat Energi


Friday, April 13, 2018

Berbagai Macam Teori Antrian

Halo semua! Kali ini saya akan membahas tentang teori antrian atau dapat disebut sebagai queueing theory. Nah, antrian dapat kita lihat di berbagai sistem pelayanan dalam kehidupan sehari-hari kita, sebagai contoh saat kita menunggu membeli makanan di restoran, membayar tiket KRL, maupun saat menunggu di toilet umum. Antrian ini terbentuk karena orang atau barang datang lebih cepat daripada tingkat pelayanannya. Pada banyak situasi, tambahan fasilitas dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau mencegah timbulnya antrian tersebut, akan tetapi dengan melakukan hal tersebut, biaya akan bertambah untuk pelayan dan menimbulkan pengurangan keuntungan untuk pebisnis. 

Pengurangan waktu menunggu memang membutuhkan investasi lebih, hal tersebut berkaitan dengan waktu antrian. Banyak aspek yang perlu dipertimbangkan agar tingkat kecepatan pelayanan meningkat, sehingga dibuat sebuah teori antrian yang dikemukakan oleh A. K. Erlang. Beliau melakukan eksperimen tentang fluktuasi permintaan fasilitas telepon yang berhubungan dengan automatic dialling equipment, yaitu peralatan penyambung telepon secara otomatis. Dahulu kala, saat waktu sibuk, operator telepon kewalahan untuk melayani para penelepon, sehingga mereka harus menganti menunggu giliran. Maka dari itu Erlang membuat perhitungan keterlambatan dari operator dan kesibukan operator. Hasil penelitian Erlang diperluas penggunaannya antara lain dalam teori antrian.

Ada 4 model struktur antrian dasar yang terjadi dalam seluruh sistem antrian, yaitu :

1. Single Channel - Single Phase 

Antrian untuk Masuk ke Restoran
Yang berarti adanya 1 jalur untuk memasuki sistem atau dengan kata lain membayar dan 1 pelayanan. Dalam hal ini saya mengambil contoh antrian di restoran. Pada restoran Ikkudo Ichi, terdapat 1 kasir yang melayani pembayaran/ transaksi dan 1 pelayanan yaitu untuk membeli makanan dan minuman. Waktu yang paling sering menyebabkan antrian berlebih (waiting list) di restoran ini adalah saat makan siang dan makan malam. Lahan restoran ini memang kecil, sehingga hanya cukup menampung kurang dari kira-kira 40 orang. Efisien saat bukan jam sibuk, tetapi membuat antrian panjang saat makan siang dan makan malam.

2. Single Channel - Multi Phase

Antrian di Pencucian Mobil

Kasir Pada Pencucian Mobil


  • Fase-fase Pencucian Mobil




Yang dimaksud model ini adalah adanya 1 layanan transaksi oleh kasir yaitu membayar, dan beberapa fase untuk layanannya. Saya mengambil contoh tempat pencucian mobil yang memiliki 1 kasir, dengan pelayanan cuci mobil yang berturut-turut dan berkaitan. Dimulai dengan memarkiran mobil, lalu pencucian, pengeringan, serta vacuum bagian dalam mobil. Setiap mobil ditangani oleh 2 karyawan, walaupun pada jam-jam biasa hal ini tidak akan menyebabkan antrian, lain halnya pada hari weekend yang menyebabkan antrian hingga 1 jam lebih. 

3. Multi Channel - Single Phase 

Antrian Pada Gerbang Tol

Gerbang Tol Cisalak 2

Model ini terjadi jika terdapat 2 atau lebih fasilitas pelayanan yang dialiri oleh antrian tunggal untuk 1 fase. Contoh yang saya berikan adalah pembayaran di tol, pada gerbang tol Cisalak 2, terdapat 6 jalur untuk transaksi untuk mencapai 1 tujuan yaitu untuk membayar tol. Diperlukan adanya beberapa gardu agar mengantisipasi kemacetan setelah keluar jalan tol menuju jalan tidak bebas hambatan. Ditambah dengan sistem baru yaitu dengan tidak memakai cash melainkan e-toll sudah dapat dilihat bahwa antrian di gerbang tol mengurang karena tidak usah bersusah mencari uang cash. Transaksi sudah dilakukan secara elektronik sehingga memudahkan pengemudi dan petugas. Repotnya hanya pada saat sebuah mobil tidak mempunyai saldo yang cukup dalam kartu e-toll nya sehingga membuat antrian di gerbang tersebut.

4. Multi Channel - Multi Phase

Kasir Pendaftaran dan Pembayaran di Rumah Sakit

Informasi Jadwal Dokter Spesialis
  • Berbagai Dokter Spesialis dan Fasilitas Lainnya di Rumah Sakit





Apotek di Rumah Sakit

Untuk model multi channel - multi phase, dapat ditemukan pada instansi yang lebih besar. Hal itu dikarenakan adanya pengunjung yang konstan datang ke tempat ini. Saya mengambil contoh rumah sakit, tentu tujuannya adalah mengetahui penyakit dan membeli obat. Pada rumah sakit terdapat banyak kasir untuk menyelesaikan transaksi dengan berbagai pelayanan, seperti ke dokter spesialis untuk mendapat diagnosa, atau ke laboratorium untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, ruang operasi untuk yang memerlukan, dan apotek untuk membeli obat. Fase-fase ini bisa saja berkaitan maupun tidak. Contohnya jika seseorang mengidap penyakit, lalu ke bagian dokter spesialis dan di diagnosa, dan berakhir di apotek untuk mendapatkan obat. Jika tidak berkaitan, seorang pasien bisa hanya ke rumah sakit untuk medical check up atau hanya membeli obat saja tujuannya, sehingga tidak mengikuti proses pasien pada umumnya. Rumah sakit yang saya kunjungi memiliki jam padat pada malam hari, karena orang-orang sudah pulang kerja maupun sekolah/kuliah sehingga jam yang tepat. Tetapi jam malam lah yang merupakan jam pergantian shift dokter, hal ini yang membuat banyak antrian karena dokter untuk jam malam datang tidak tepat waktu dengan jam yang di jadwalkan untuk dokter tersebut, dan dokter shift sebelumnya sudah pulang duluan. 

Sekian post saya tentang teori antrian dan pendapat saya tentang antrian di berbagai macam tempat tersebut. Tentu setiap tempat memiliki jam dan solusi yang berbeda-beda untuk menghindari antrian pelanggan. Semoga post ini bermanfaat bagi kalian semua, mohon maaf jika ada salah kata atau informasi. Salam Sejahterah!

Pictures by : Sri Hartati (pribadi)

Monday, March 12, 2018

Kemacetan Jalan Transyogie Cibubur yang Tak Kunjung Selesai


Halo!

Untuk blog post kali ini, saya akan membahas tentang permasalahan serta solusi (yang menurut saya terbaik) untuk memperbaiki kinerja Jalan Transyogi/ Alternatif Cibubur. Tentu sebagian besar dari kalian yang tinggal di daerah JABODETABEK tahu betapa macetnya jalan ini, bahkan tidak mau lewat jalan ini jika tidak benar-benar perlu. Sedikit background tentang Jalan Transyogi/ Alternatif Cibubur, memiliki panjang sekitar 8 KM dan menjadi jalur yang melewati 4 kabupaten/ kota yaitu Jakarta Timur, Depok, Bekasi, dan Bogor. Jalan Transyogi/ Alternatif Cibubur menghubungkan antara Mall Cibubur Junction dengan Perempatan Cileungsi sehingga membuat jalan ini strategis.

Jalan ini melewati banyak perumahan besar seperti Raffles Hills, Cibubur Country, Taman Laguna, Citra Grand Cibubur, Kota Wisata, serta Legenda Wisata dan kawasan perbelanjaan Mall Ciputra Cibubur yang juga terdapat Hotel Ciputra, Ruko Times Square, Plaza Cibubur, dan juga Cibubur Point. Dengan banyaknya perumahan, tentu banyak sekolah yang berjamur di kawasan Cibubur ini. Sehingga dapat kalian bayangkan berapa banyak penduduk dan pengunjung yang dapat memenuhi Jalan Transyogi/ Alternatif Cibubur ini?

Detik saya menulis blog post ini, terdapat juga konstruksi besar-besaran di Cibubur, menjadikan jalan ini semakin macet dan turun kualitasnya. Konstruksi yang sedang terjadi adalah Tol Cimanggis-Cibitung mempunyai titik di dalam Perumahan Kota Wisata, jalan di depan Mall Ciputra Cibubur, dan di dalam Perumahan Raffles Hills, Cibubur Transpark berupa apartment dan nantinya Mall Trans Studio serta Citra Grand Cibubur CBD yang merupakan sebuah business district.

Bentuk Jalan Transyogie/ Alternatif Cibubur memiliki 2 lajur yang masing-masing memiliki 3 ruas jalan serta bahu jalan, memiliki 1 lampu merah yang berlokasi di pertengahan Jalan Transyogi/ Alternatif Cibubur yang menghubungkan antara Jalan Kalimanggis, Jalan Kranggan, serta Jalan Transyogi/Alternatif ini sendiri. Lampu merah tersebut berada sebelum atau sesudah (tergantung dari mana kita jalan) Plaza Cibubur. Selain itu, untuk menuju tempat yang kita inginkan tersedia putaran balik arah.

Tentunya dalam sebuah ruas jalan tidak selalu setiap saat mengalami kemacetan, melainkan ada jam-jam tertentu yang volume kendaraannya mengalami fluktuasi tidak sebanding dengan kapasitas badan jalan. Menurut saya sebagai pengguna Jalan Transyogi/ Alternatif Cibubur yang sudah cukup lama, Waktu-waktu tersebut adalah Senin-Jumat pada jam 6.30-8.00 WIB yang merupakan jam orang-orang berangkat kerja dan sekolah, jam 11.00-1.00 WIB yang tidak lain adalah jam sebagian anak-anak pulang sekolah dan makan siang, serta jam 17.30-21.00 WIB saat orang-orang pulang kerja. Tidak hanya hari kerja, jalan ini juga macet saat weekeend teruntuknya hari Sabtu, hal ini disebabkan tidak hanya karena adanya Mall Ciputra Cibubur serta Mall Cibubur Junction, tetapi banyaknya penduduk Cibubur yang memiliki kepentingan di luar Cibubur seperti Jakarta dan Bekasi. Ruas jalan ini diperuntukkan 3 kendaraan serta bahu jalan sehingga cukup besar tetapi mengapa dalam waktu-waktu tertentu masih sangat macet?

Nah, mungkin cukup untuk latar belakang dari Jalan Transyogie/ Alternatif Cibubur ini, mari kita bahas permasalahan dan solusi yang menurut saya dapat di realisasikan di jalan ini.

Masalah :

Lokasi Lampu Merah Di Persimpangan Plaza Cibubur
Lampu merah di perempatan Jalan Transyogie/ Alternatif Cibubur - sebagian besar kemacetan terjadi di daerah ini karena jarangnya penegakan hukum atau lalu lintas, diketahui pengendara motor di Indonesia ini kurang tertib sehingga lalu lintas dapat terhenti. Volume lalu lintas yang lewat pun tidak sesuai dengan durasi menyalanya lampu hijau, sehingga yang bisa lewat hanya sedikit saat lampu berubah hijau. Telebihnya lalu lintas dari arah Mall Cibubur Junction ke Cileungsi, lajur yang khusus untuk ke kanan (Jalan Kalimanggis) terlalu pendek durasi lampu hijaunya sehingga lajur ini membuat macet yang terhimbas hingga jalan di depan Perumahan Cibubur Country.
Solusi :
Menegakkan lalu lintas dengan ditambahnya personil dari dinas perhubungan maupun polisi agar pengendara lebih tertib dalam melintas. Serta dapat disesuaikan lagi durasi dari lampu lalu lintas setiap ruas agar tidak terjadi kemacetan yang berlebihan. Menurut saya dengan adanya lampu lalu lintas ini sudah efektif, karena jika tidak ada, akan menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidakselamatan pengendara di Jalan Transyogie/ Alternatif Cibubur.

Masalah :

Lokasi Putaran Balik Arah di Jalan Transyogie/ Alternatif Cibubur

Penempatan putaran balik arah - terdapat 10 putaran di sepanjang Jalan Transyogie/ Alternatif Cibubur, tentu jalur yang diperuntukkan putar balik sangat membuat macet karena tidak ada petugas official yang menjaga, hanya "pak ogah". Juga banyaknya putaran ini mengakibatkan kemacetan, karena saking banyaknya. Lokasi putaran balik ini hanya berkisar 500-600 meter dari setiap putaran balik. Saya akan jabarkan putaran balik arah mana saja yang banyak mengalami kemacetan :
1. Loka
2. Burger King
3. Sekolah Al-Azhar Syifa Budi
4. Setelah Jembatan Kali Cileungsi
Solusi :
Rencana Perbaikan Putar Balik Arah

Putaran balik arah yang menurut saya dapat diperbaiki ialah sebagai berikut :
1. Putaran balik arah di depan Trans Studio Mall & Apartment dapat ditutup karena begitu nanti tempat ini buka dan ada putaran balik arah di depannya, yang ingin masuk ke mall ini pun dapat menambah kemacetan, maka dari itu putaran balik arah di letakkan lebih jauh dari mall tersebut dan dapat berputar arah di depan Loka.
2. Putaran balik arah di depan Perumahan Cibubur Country ditutup agar tidak menyebabkan kemacetan sebelum lampu merah. Putaran balik arah ini dulunya efektif karena persimpangan lampu merah tidak selalu dibuka, tetapi sekarang sudah dibuka kembali sehingga orang-orang tidak perlu repot putar balik.
3. Putaran balik arah di depan Sekolah Al-Azhar Syifa Budi ditutup karena pengendara yang menuju sekolah tersebut sudah tidak karuan di pagi hari.
4. Dibuat putaran balik arah sebelum Jembatan Kali Cileungsi agar volume kendaraan yang melewati jembatan berkurang, dan diharapkan kemacetan di putaran balik arah Sekolah Al-Azhar Syifa Budi menurun karena cukup jauh dari pintu masuk sekolah tersebut. Dengan adanya putaran balik arah ini, penduduk Kota Wisata tidak perlu putar balik terlalu jauh.
5. Putaran balik arah setelah Jembatan Kali Cileungsi ditutup, karena tidak efisien dan terlalu dekat dengan putaran balik arah yang dibuat sebelum jembatan.

Dapat di tugaskan pihak berwajib yang dapat tanggung jawab atas lalu lintas jalan (polisi, dishub), daripada "pak ogah" karena mereka kadangkala mementingkan kepentingannya sendiri. Sehingga memberhentikan lalu lintas untuk keuntungan sendiri sampai menyebabkan terhendatnya jalan. Lagipula apa yang mereka lakukan berbahaya dengan tidak memakai atribut dan langsung memberhentikan lalu lintas. Lalu menurut saya, dengan banyaknya putaran balik dengan jarak yang sedikit malah lebih membuat lalu lintas macet. Hal ini sudah dibuktikan dengan penutupan putaran balik di Jalan Margonda ke arah Universitas UI, sekarang hanya diberlakukan 1 putaran balik dan terlihat tidak macet seperti dahulu di depan Shell. Sebaiknya di Jalan Transyogie/ Alternatif Cibubur ini di berlakukan hal seperti di Jalan Margonda, dengan mengurangi jumlah putaran balik atau dengan memindahkan lokasi putaran balik tersebut.


Masalah :

Lokasi Angkutan Umum Berhenti untuk Penumpang

Angkutan umum (angkot atau bis) yang sembarang berhenti untuk menaikkan/ menurunkan penumpang - hal ini terjadi di jalan sebrang Perumahan Kota Wisata, setelah Jalan Cikeas, serta di depan Plaza Cibubur.
Solusi :
Permasalah angkutan umum di Cibubur ini memang tidak separah di daerah lain seperti Bekasi atau Jakarta, tetapi alangkah baiknya jika dilakukan penertiban atau sosialisasi kepada supir angkutan umum. Saya mohon mereka dapat tertib untuk masalah berhenti di kiri jalan agar tidak terlalu lama menunggu penumpang. Untuk pemberhentian khusus angkutan umum sudah cukup baik di Jalan Transyogie/ Alternatif Cibubur, saya harap dapat terus dipelihara dan dipergunakan sebaik-baiknya.

Masalah :
Kerusakan jalan (bolong atau tidak rata) - karena banyaknya kendaraan yang melewati jalan ini, dan tidak rutinnya perawatan, banyak ruas jalan yang rusak. Khususnya jika hujan terus menerus turun, karena saluran drainase yang kurang memadai sehingga menyebabkan banjir di ruas jalan yang lalu akan membuat jalan rusak.
Solusi :
Masalah ini sudah biasa dan dapat dimaklumi karena negara kita yang seringkali hujan, sehingga wajar jika jalanan rusak, apalagi yang belum di beton. Tetapi jika terlalu lama tidak diperbaiki juga akan menjadi bahaya untuk pengendara. Solusinya adalah perawatan jalan yang harus ditingkatkan, hal ini juga termasuk estetika Jalan Transyogie/ Alternatif Cibubur dengan banyaknya spanduk perumahan yang terpampang sepanjang jalan.

Masalah :

Lokasi Jembatan Sungai Cileungsi
Kerusakan Jembatan Sungai Cileungsi - jembatan ini tidak selebar jembatan Sungai Cikeas, hanya memadai 2 jalur. Sedangkan untuk kendaraan dari Perumahan Kota Wisata untuk ke arah Mall Cibubur Junction harus melewati jembatan ini dahulu dan memutar balik. Tentu dengan kemacetan yang parah, kendaraan terpaksa harus berdiam di atas jembatan tersebut, jika dalam perencanaan perhitungan tidak memadai jumlah berat dalam aktual, akan sangat bahaya bagi pengguna jalan.
Solusi :
Pengalihan Putaran Balik Arah untuk Jembatan Sungai Cileungsi
Menurut saya tidak strategisnya putaran balik arah setelah Jemmbatan Sungai Cileungsi ini yang menjadi masalah bagi jembatan ini. Kebanyakan orang dari arah Mall Cibubur Junction ingin ke Legenda Wisata (ada beberapa sekolah di dalam perumahan ini) atau dari Kota Wisata ingin ke arah Tol Jagorawi, sehingga harus berputar balik arah setelah melewati jembatan. Jembatan ini tidak lebar, hanya 2 lajur dengan masing-masing 2 jalur, tentunya memiliki pembebanan maksimum. Dapat kalian bayangkan seberapa banyak kendaraan yang melaju di atas Jembatan Sungai Cileungsi sampai dapat merusak permukaan jalannya. Saya kira putaran balik arah tersebut dapat dialihkan ke sebelum jembatan ini agar tidak terjadi kerusakan menerus dan perawatan rutin.

Masalah :
Perubahan rute sementara akibat konstruksi jalan tol Cimanggis-Cibitung - hal ini terjadi di depan Mall Ciputra Cibubur, dengan adanya mall tersebut sudah pasti mendapat banyak pengguna kendaraan lalu lalang, ditambah dengan adanya konstruksi besar yang sedang jalan dibutuhkan perubahan rute agar tetap pengguna jalan tetap dapat melewati ruas jalan tersebut. Dibutuhkan jalur alternatif agar lalu lintas tetap berjalan dengan lancar dan selamat. Sudah pasti kalian lihat bukan kasus-kasus konstruksi jalan seperti ini yang dapat membahayakan masyarakat, semoga konstruksi jalan ini tetap tertib dan tidak membahayakan.
Solusi :
Lokasi konstruksi sebagian besar terdapat di depan Mall Ciputra Cibubur, saya kira sudah cukup dengan peralihan jalan yang dilakukan oleh pihak kontraktor. Perlu diperhatikan keselematan pengguna jalan pada saat konstruksi berlanjut.

Masalah :
Penempatan sekolah dan pabrik di pinggir jalan - kemacetan di pagi hari khususnya terjadi di depan sekolah Al-Azhar Syifa Budi. Penempatannya yang kurang strategis, yaitu terdapat putaran balik di dekatnya, sedangkan di pagi hari kebanyakan siswa di antar dengan mobil. Sedangkan untuk pabrik, terdapat pabrik Aqua yang berlokasi di sebelum Jalan Cikeas yang memarkir truck pengangkat galon di pinggir jalannya, tentu menjadikan ruas jalan tersebut macet, apalagi yang ingin belok ke arah Jalan Cikeas, tersentak oleh truck yang parkir dan lalu lalang keluar dari pabrik tersebut.
Solusi :
Untuk sekolah yang berada di pinggir jalan, saya harap kepala sekolah dapat membuat tempat penurunan anak lebih ke dalam atau membesarkan lahan parkirannya. Seringkali mobil-mobil penjemput parkir di pinggir jalan sehingga menyebabkan kemacetan. Dapat pula putaran balik arah dipindahkan lebih jauh dari lokasi sekolah ini agar tidak mengganggu pengendara yang hanya ingin ke arah Tol Jagorawi. Begitu pula dengan pabrik, diharapkan ketertiban truck yang keluar masuk agar tidak menyebabkan kemacetan.

Masalah :
Lokasi JPO di Jalan Transyogi/ Alternatif Cibubur

Kurangnya JPO untuk orang-orang yang menyebrang - seperti yang saya jelaskan, Jalan Transyogie/ Alternatif Cibubur ini memiliki jam-jam tersendiri untuk macet, tetapi diluar jam tersebut saya kira jalan lebih kosong sehingga banyak kendaraan yang melaju cepat. Sangat bahaya jika pejalan kaki hanya di beri zebra cross untuk menyebrang di jalan yang begitu lebar. Lokasi yang rawan untuk menyebrang dan hanya di beri zebra cross adalah di depan Cibubur Point, di depan perumahan Raffles Hills, di depan Mall Plaza Cibubur, dan di depan perumahan Kota Wisata.
Solusi :
Menyebrang di Jalan Transyogie/ Alternatif Cibubur ini sangat bahaya karena jalannya yang lebar dan banyaknya kendaraan yang berjalan kencang. Diperlukan pembangunan JPO untuk lokasi-lokasi yang saya sudah jabarkan di atas.
Gambar Rencana Pembuatan JPO

Rencana Pembuatan JPO di Jalan Transyogie/ Alternatif Cibubur

Masalah :

Kurang tertibnya pedagang kaki lima - terdapat sejumlah pedagang kaki lima di sebrang Mall Plaza Cibubur yang mengganggu bahu jalan sehingga tidak bisa digunakan oleh pejalan kaki. Ditambah dengan angkutan umum yang kerap menaik/ menurunkan penumpang membuat jalanan terhambat.
Solusi :
Diperlukan penertiban pedagang kaki lima, karena mengganggu keberlangsungan lalu lintas. Terlebih karena kebanyakan pedagang kaki lima ini berada di perempatan lampu merah Jalan Transyogie/ Alternatif Cibubur. Saya harap ruko di sebrang Mall Plaza Cibubur dapat memberikan tempat untuk pedagang kaki lima ini.
Jalan Transyogie/ Alternatif Cibubur Sebelum Rencana Perbaikan
Lokasi Perbaikan Jalan Transyogie/ Alternatif Cibubur 


Sekian pembahasan tentang Jalan Transyogie/ Alternatif Cibubur, saya harap dapat diwujudkan solusi yang saya ajukan, beberapa solusi juga saya dapatkan dari Bapak Bsalamuddin Ginting dari situs lapor.go.id dan Dina Indriyanti dari https://medium.com/planologi-2015/kemacetan-di-jalan-transyogi-cibubur-ac841caa06f5.

Terima kasih telah membaca, maaf jika ada kekurangan atau salah kata, jika ada masukan untuk saya, dapat langsung tinggalkan comment.